Kinshasa - Sebuah pesawat kecil jatuh menghantam sebuah rumah penduduk hingga menewaskan pilot dan 19 orang lainnya. Setelah diselidiki, pesawat tersebut jatuh meski tanpa mengalami masalah mesin. Penyebab jatuhnya pesawat ternyata seekor buaya!
Seekor buaya yang diselundupkan ke dalam pesawat tersebut berhasil keluar dari sebuah tas. Melihat hewan buas tersebut, kepanikan pun timbul.
Peristiwa itu terjadi pada penerbangan domestik di Kongo pada 25 Agustus lalu. Kini hasil penyelidikan menunjukkan kecelakaan itu disebabkan oleh munculnya reptil yang disembunyikan dalam sebuah tas olahraga. Buaya tersebut menimbulkan kepanikan para penumpang dan kru pesawat. Mereka berebut masuk ke kabin hingga pesawat pun kehilangan keseimbangan dan jatuh.
Dalam tragedi itu, 20 orang tewas. Namun ada satu penumpang yang selamat. Satu-satunya penumpang yang selamat itulah yang menceritakan soal buaya tersebut kepada penyidik.
Danny Philemotte (62), pilot asal Belanda dan kopilot Chris Wilson (39) telah berjuang untuk mengendalikan pesawat. Namun upaya tersebut sia-sia. Pesawat jatuh menimpa sebuah rumah tak jauh dari tempat tujuan pesawat. Saat kejadian, seluruh penghuni rumah tersebut sedang tidak berada di lokasi.
Musibah terjadi ketika pesawat untuk jarak pendek itu tengah dalam penerbangan rutin dari ibukota Kongo, Kinshasa menuju bandara regional di Bandundu.
Menurut laporan penyelidikan dan kesaksian satu-satunya penumpang yang selamat, seperti dilansir News.com.au, Jumat (22/10/2010), kecelakaan itu terjadi karena kepanikan yang ditimbulkan oleh keluarnya seekor buaya dari sebuah tas.
Salah seorang penumpang telah menyembunyikan reptil tersebut dalam sebuah tas olahraga besar. Namun hewan itu keluar dari tas saat pesawat mulai menurunkan ketinggian seiring kian dekatnya bandara di Bandundu.
"Pramugari yang ketakutan bergegas menuju kokpit, yang diikuti oleh para penumpang," demikian laporan penyelidikan atas kecelakaan tersebut.
Akibat kepanikan penumpang yang berebut masuk ke kokpit, pesawat Let L-410 Turbolet itu pun kehilangan keseimbangan meski pilot telah berjuang mati-matian untuk mengendalikan pesawat. (ita/nrl)
No comments:
Post a Comment