Friday 30 January 2009

Hubungan Pemakain TIssu TOILET dengan PUISI


Selarik puisi ternyata tak hanya bisa dinikmati. Tapi, juga bisa menyelamatkan lingkungan. Itulah hasil penelitian Japan Toilet Labo (JTL) yang dirilis kantor berita Inggris Reuters kemarin (27/1).

Menurut penelitian tersebut, puisi tentang penghematan tisu toilet bisa menggugah pemakai kamar kecil agar tak terlalu banyak menggunakan tisu saat membersihkan diri usai buang hajat. Secara kuantitas, puisi sejenis itu bisa menurunkan penggunaan tisu hingga 20 persen.

Cara kerjanya, puisi yang tercetak dalam selebaran kertas dipasang dibalik pintu. Jadi, ketika ada yang jongkok di toilet, matanya bisa langsung menangkap barisan kata-kata yang meminta penghematan tisu tersebut.

"Lipatlah tisu lagi, lagi dan lagi," begitu salah satu contoh pusi yang tertulis. Agak pendek memang, tapi kalimat seperti itu diyakini cukup mujarab untuk membuat orang tak gampang menghabiskan tisu.

Menurut Ryusuke Nagahara dari komite aksi menggalakkan puisi untuk toilet, apa yang mereka lakukan itu merupakan bagian dari agenda mereka untuk menyelamatkan lingkungan.

"Kami bertanya kepada diri sendiri. Apa yang bisa kami lakukan dengan toilet untuk menyelamatkan lingkungan. Jawabannya adalah menghemat tisu dan air," katanya. Rencananya, puisi tersebut akan dipasang di 1.000 toilet umum di seluruh wilayah Jepang.

Beberapa tahun belakangan, penggunaan tisu di toilet umum di Jepang terus meningkat. Itu disebabkan karena banyak orang tidak terlalu perhitungan saat menggunakannya. Ini beda dengan di rumah. Sebab mereka harus mengeluarkan uang sendiri untuk membeli tisu.

"Kalau di toilet umum kan gratis. Jadiu, setiap orang dengan seenaknya memakai sebanyak mungkin tisu," kata Nagahara.[rileks.com]

No comments:

Post a Comment