Michelito sang matador cilik |
Rekaman video duel itu akan diverifikasi oleh Guinnes World Records.
"Saya bahagia bisa mencapai kemenangan luar biasa ini," ujar Michelito Lagravere Peniche saat meninggalkan lapangan duel di Merida.
Pertunjukan kontroversial ini mendapat ijin pihak berwenang di saat-saat akhir, meski ada tekanan dari kelompok perlindungan anak dan gerakan anti pertarungan dengan banteng.
Walikota Merida sebelumnya menunda upaya pemecahan rekor itu dengan menyatakan anak-anak dibawah 18 tahun dilarang berpartisipasi dalam pertunjukan sangat berbahaya di depan umum.
Namun, kantor kejakasaan negara bagian mencabut larangan itu hanya beberapa jam sebelum pertarungan dimulai setelah ayah Michelito - seorang mantan matador - mengajukan banding.
Penuh kontroversi
Sekitar 3.500 orang, termasuk anak-anak, dilaporkan menonton pertarungan yang diadakan di lapangan yang terletak di sebelah timur kota Merida, negara bagian Yucatan.
Matador kanak-kanak ini sendiri terkenal di lingkaran matador internasional.
Dia pertama kali berlaga sebagai matador di usia empat tahun, membunuh banteng pertamanya dua tahun kemudian dan sejak itu sudah berduel dengan puluhahn banteng di berbagai belahan dunia.
Ketenarannya bukan tidak menjadi kontroversi, namun matador cilik ini selalu melawan kritik yang diajukan padanya.
"Kelompok anti duel dengan banteng tidak seharusnya terlibat dalam kegiatan yang tidak mereka sukai," ujarnya sebelum berduel untuk memecahkan rekor dunia tersebut.
"Tidak ada orang yang memaksa mereka menonton duel dengan banteng atau mengirim informasi tentang itu kepada mereka secara rutin. Itu sama saja dengan melarang anak yang suka balap motor untuk tidak melakukan kesukaannya itu. Ini sangat mengganggu."
Tahun lalu, bintang anak-anak ini menyebabkan protes masyarakat di Perancis saat sedang ikut tur sirkuit duel dengan banteng.
Michelito saat beraksi |
Mereka mengatakan mengincar matador anak-anak ini karena "dia menganut pertarungan dengan banteng yang harus berakhir dengan kematian binatang itu". [bbc/ais]
rileks.com
No comments:
Post a Comment