Friday 9 January 2009

Lem Kaki Tokek 10 Kali Lebih Lengket Daripada Kaki Kadal

Sebuah lem kering tipe baru didesain dengan meniru pelekatan kaki tokek. Dan hasilnya adalah sepuluh kali lebih lengket daripada daya lekat kadal, dan tiga kali lebih lengket daripada lem lainnya yang terinspirasi dari tokek, kata peneliti Amerika.

"Ini adalah lem kering paling kuat saat ini," kata Liming Dai dari Univeristy of Dayton, yang melaporkan tentang lem ini di dalam Journal Science.

Lem seukuran 2,5 cm2 ini mampu menahan beban sekitar 100 kg dari seseorang yang mendaki sebuah dinding vertikal, tetapi lem ini dapat dengan mudah dipindahkan dan ditempelkan kembali, sangat brilian seperti baju milik Spiderman.

Zhong Lin Wang dari Georgia Institute of Technology di Atlanta membandingkan jagoan dalam buku komik yang punya kemampuan memanjat tembok tersebut, "Spiderman itu tidak nyata. Apa yang kami lakukan adalah nyata."

Kata Wang dan Dai dalam sebuah wawancara telepon, di samping membantu seseorang untuk mendaki dinding, lem ini dapat digunakan pada komponen elektronik sehingga tidak perlu penyolderan lagi.

Dan karena kering, lem ini dapat digunakan pada suhu yang rendah seperti di angkasa, tempat di mana lem pada umumnya sudah kehilangan daya rekatnya.

Seperti lem lain yang terinspirasi dari tokek, lem baru ini menggunakan sebuah lapisan pasta karbon nanotubes, sebuah jaringan filamen tipis dari molekul karbon. Tetapi di bagian luar dari filamen ini ditempelkan untaian serabut karbon yang memperluas permukaan rekatan dari lem tersebut.

Desain ini mirip dengan struktur kaki tokek, yang mempunyai rambut berukuran mikro yang menyebar pada berbagai arah.

"Lem kita mempunyai kekuatan 10 kali lebih rekat dari sebuah kaki tokek dan tiga kali lebih rekat dibandingkan lem sebelumnya yang ingin meniru kaki tokek," kata Dai, yang juga bekerja sama dengan tim US Air Force Research Laboratory di dekat Dayton dan University of Akron dalam menciptakan lem tersebut.

Dai mengatakan bahwa desain tersebut dibuat untuk memaksimalkan efek dari kekuatan daya tarik berukuran atom yang dikenal sebagai kekuatan Van Der Waals. Ketika bagian berserabut dari pasta ditekankan pada sebuah permukaan, pasta tersebut menjadi satu bagian dengan permukaan tersebut, membentuk sebuah ikatan yang kuat. Tetapi, ketika diangkat pada sebuah sudut tertentu, ikatan ini lepas.

Wang menggunakan analogi kaki yang terperangkap di lumpur. Jika Anda mengangkat kaki tegak lurus ke atas, kaki Anda tidak akan bisa bergerak, tetapi ketika Anda secara perlahan dan dalam sudut tertentu melepaskan kaki tersebut, maka Anda dapat mengeluarkan kaki Anda dari cengkraman lumpur tadi.

source :erabaru.or.id

No comments:

Post a Comment